Assalamu`alaikum

Assalamu`alaikum
"Tuhan, aku sadar hidup hanyalah perjalanan sementara, maka izinkanlah aku mengisi waktu yang sementara ini dengan kebaikan & kebahagiaan cinta kasih yang Kau Ridhai. Dan kembali pada Mu dengan segala keberkahan"

Minggu, 19 Mei 2013

My wish



My wish


My name is mutiara anissa, I am a youngest of four siblings. I love literature, technology, and psychology. But in fact now, I am a midwife who is continuing education as a midwife educator. I always strive to be what I want and never leave my favorite things. Maybe God wants me to be success woman in other way, in the field that I do not enjoy to do, but it is a good challenge for me. Loving the new thing of God's creatures is our duty as human beings, because we as humans can only designing and God disposes.
I never wiss time could be back so that I can become what I dreamed, a best-selling author, a super IT, or a reliable psychologist. But now, I change all of my previous expectations to become a new dream to be a qualified and profeSsional in my field it is a midwife, a health worker who can devote herself to help those who need assistance in terms of health, and be an instructor to stream science and inspiration to all the students.Rather than being a midwife I can still write? Instead of being a health worker I will continue to struggle with technology, and as educator of health worker as well I should be able to understand the science of psychology? And actually, God does not make ny expectations at first to be far away.
Because God knows all the best for us, God also never break the dreams of the humans. There always been the way when we want to try. And how do we achieve the dream, it's all in our stride; God has given us the road and the map to move. I believe that there is no a better situation than the current situation, the situation which the lord has set, the situation that I do all my best of my abilities.
This is my dream, what about you.?


Creayed By : ma, sofyrah

Selasa, 14 Mei 2013

Waktulah Yang Menyelamatkan Cintamu


       Seringkali kita bertanya, mengapa sih harus ditemukan kalau ternyata tidak bisa memiliki? Dan itulah yang membuat banyak orang berpikir bahwa cinta itu menyedihkan. Sesuatu yang hanya membawa kesedihan dan patah hati.
Banyak orang yang merasa takut membuka hatinya kembali untuk orang lain. Karena tak ingin merasakan sakit sekali lagi. Tetapi... percayalah bahwa sakit itu akan segera pergi. Karena waktu yang akan menyembuhkannya, waktu yang akan menyelamatkan cinta.
   Suatu hari di sebuah pulau tinggallah semua perasaan di dalamnya. Ada kebahagiaan, kesedihan, pengetahuan, kekayaan, dan lain-lainnya, termasuk cinta. Entah karena sebab apa, pulau tersebut hendak tenggelam. Semua bergegas meninggalkan pulau tersebut dengan perahu, kecuali cinta.
Cinta percaya bahwa apabila ia tinggal, pulau itu akan selamat. Cinta akan menunggu sampai detik terakhir.
Dan di saat pulau benar-benar nyaris habis tenggelam, cinta kebingungan mencari pertolongan. Ia berteriak pada setiap perahu yang lewat di depannya.
                Saat perahu kekayaan lewat, ia berteriak "hai kekayaan, maukah kau membawaku serta di dalam perahumu?" Dengan angkuh kekayaan menjawab, "ahhh tidak bisa. Tidak ada tempat yang cukup untukmu. Aku ingin membawa semua hartaku, emas dan perak ini harus kuangkut semua." Kemudian ia pergi meninggalkan cinta.
           Lalu, lewatlah kesombongan di depan cinta dengan perahunya yang megah. "Wahai kesombongan, tolonglah aku. Aku tidak ingin tenggelam." Jawab kesombongan, "hmm... sebentar akan kupertimbangkan. Ah, tidak bisa cinta. Kamu sudah basah kuyup, dan aku tidak mau mengotori perahuku," ungkapnya sambil beranjak pergi.
Tak berapa lama kesedihan lewat dengan perahunya. "Kesedihan, tolonglah. Bawa aku pergi di perahumu." Jawabnya, "maaf cinta, aku tidak bisa. Aku terlampau sedih dan aku hanya ingin pergi sendiri saja."
Cinta tak tahu harus berharap pada siapa lagi, sampai kebahagiaan lewat di depannya. Dan ia berteriak-teriak penuh usaha agar kebahagiaan mau berhenti membawanya. Sayangnya, kebahagiaan terlalu bahagia, sehingga ia tak mendengarkan teriakan cinta.
        Dan ketika cinta sudah sangat putus asa, sebuah suara memanggil. "Ayo naiklah ke perahuku, akan kuantar kau ke seberang sana." Cintapun dibawa dan diselamatkan ke sebuah pulau subur yang kokoh. Yang tidak akan tenggelam lagi.
Tanpa menoleh lagi, si penolong itu pergi tanpa meninggalkan nama. Karena merasa penasaran dan berhutang budi, cinta bertanya kepada pengetahuan. Siapa gerangan yang telah menolongnya tadi.
"Cinta, yang menolongmu tadi adalah sang waktu," jawab pengetahuan.
"Waktu? tetapi... mengapa ia menolongku?" tanya cinta.
                 Pengetahuan tersenyum dengan bijaksana dan menjawab, "karena hanya sang waktulah yang mengerti betapa berharganya cinta dalam hidup."
Dan saat kau kecewa serta patah hati dalam nama cinta, biarkan waktu yang akan menyembuhkanmu.


Created by : #ra
    -Sumber : http://www.vemale.com

Jumat, 10 Mei 2013

DPR Apresiasi Keputusan Menkes Angkat Bidan PTT Jadi PNS


Menkes juga diminta tidak melupakan nasib pekerja Verifikator Independen Jamkesmas (VIJ) yang jumlahnya ribuan dan tersebar se-Indonesia.
JAKARTA, Jaringnews.com - Langkah Menkes Nafsiah Mboi yang mengangkat ribuan bidan Pegawai Tidak Tetap (PTT) se-Indonesia patut diapresiasi.



“Saya menyampaikan selamat kepada ribuan bidan PTT yang diangkat menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS) oleh Menkes,” ujar anggota Komisi IX DPR Poempida Hidayatulloh  di Jakarta, Kamis (9/5).

Sebelumnya, Selasa (7/5), ribuan bidan PTT se-Indonesia menggelar aksi ujuk rasa di depan Istana Negara. Mereka menuntut peningkatan nasib kerja mereka yang sudah mengabdi bertahun-tahun. Akhirnya, perwakilan bidan diterima Menkes. Dalam pertemuan tersebut, Menkes berjanji akan mengangkat bidan PTT sebagai PNS secara otomatis dan tidak melalui jalur umum.

Menanggapi kabar baik tersebut, Poempida mengatakan, bidan adalah pekerjaan profesi sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan di daerah. Karena itu, Poempida tetap berharap hasil pertemuan delegasi mereka dengan Menkes dapat dilaksanakan, paling tidak dalam penerimaan PNS tahun ini. “Kami akan terus awasi keputusan Menkes ini,” ujar dia.

Poempida mengingatkan Menkes agar tidak melupakan nasib pekerja Verifikator Independen Jamkesmas (VIJ) yang jumlahnya ribuan dan tersebar se-Indonesia.

“Teman-teman VIJ juga menuntut Menkes untuk meningkatkan nasib mereka. Padahal, mereka sudah mengabdi selama bertahun-tahun, namun sampai sekarang nasib mereka tidak jelas,” terangnya.

Karena itu, Poempida meminta Menkes untuk bersikap arif bijaksana dengan mempertimbangkan azas keadilan didalam memperlakukan nasib teman-teman VIJ. “Kalau ribuan bidan PTT bisa diangkat menjadi PNS secara otomatis, mestinya VIJ juga diperlakukan sama dong?” ucap politikus Golkar ini.

Poempida berpandangan, pengalaman dan kinerja dari VIJ ini sangat dibutuhkan dalam pelaksanaan BPJS Kesehatan. Untuk itu, lanjutnya keberadaan VIJ harus dipertahankan dan diprioritaskan untuk pelaksanaan BPJS Kesehatan.
“Kami merekomendasikan agar VIJ diangkat menjadi pegawai BPJS Kesehatan,” tukasnya.

  

Rabu, 08 Mei 2013

Cinta Suci Anisa


         Saya tidak pernah mengira, adik lelaki saya yang bisa ganti pacar 3 kali setahun, melabuhkan cintanya pada seorang perempuan biasa hari ini dalam bahtera pernikahan. Sebelumnya Nino selalu gonta-ganti pacar. Dari yang wajahnya unyu, yang bodynya seksi, yang anak punk, hingga seleb twit. Kalau sudah bosan, Nino akan meninggalkan pacar-pacarnya begitu saja.
Kalau sudah begini, saya yang repot. Pasalnya, Nino lebih berani mengenalkan semua pacarnya kepada saya daripada ke mami. Maklum, mami kami orangnya seperti scanner dan investigator jadi satu. Kalau ketemu pacar anaknya, bisa dilihat dari ujung rambut sampai ujung kaki. Waktu makan bareng juga pertanyaannya banyak, bertubi-tubi sampai bikin semua pacar dan gebetan saya serta Nino paling kecemasan kalau diajak ke rumah.
               Oke, kembali pada topik, si Nino. Ketika Nino menghilang dari kehidupan pacarnya, maka gadis-gadis itu akan datang pada saya, kakak perempuannya. Mereka bisa telepon saya di tengah malam atau pagi buta hanya untuk nangis-nangis laporan kalau mereka nggak bisa melupakan Nino. Saya pun jadi sibuk menenangkan dan menganjurkan mereka untuk melupakan Nino.
“Gila kamu, No. Kamu pelet pakai apa sih anak-anak itu sampai susah banget dibilangin buat move on?” tanya saya suatu ketika pada Nino,
“Yah, maklum dong, Kak. Mereka kan kebanyakan anak SMA sama semester awal gitu. Jadi masih agak sinetron gitu deh. Ntar juga lupa sendiri,” kata Nino sambil asik main video game.
“Kamu juga kenapa sih nggak awet banget sama satu cewek? Sinta ya Sinta aja, kenapa kudu TTM-an sama si anak punk itu. Ng.. siapa tuh namanya?” tanya saya.
“Kiki, Kak Nin.. ADUH! Tuh kan aku jadi nabrak. Ahh.. Kak Nina sih pakai sebut nama keramat itu,” keluh Nino.
              Melihatnya kalah bermain game, saya justru tertawa terbahak-bahak. “Ya gitu kalo kebanyakan ‘istri’. Kuwalat tuh karena kamu suka mainan cewek trus kalo udah putus Kak Nina yang disuruh mutusin.”
Nino meringis kecil, “Ahh.. itu kan adiknya Kak Nina juga.”
Huff.. benar juga. Mantan-mantan Nino memang kebanyakan masih ABG yang terdramatisir. Ouch… Pikir mereka karena saya dikenalkan pada mereka lantas mereka sudah bagaikan ‘adik ipar’ saya. Pakai add saya di akun Facebook mereka untuk dicantumkan di daftar keluarga mereka sebagai ‘Sister’. Lalu karena saya adalah orang yang tidak tegaan, saya nggak enak dong mau menghapus mereka dari ‘Kartu Keluarga Facebook’ saya.
Jadilah saya punya ‘adik-adik’ yang nggak kalah memusingkannya dari Nino. Punya Nino saja sering bikin saya pusing. Seringkali saya kasihan sih setiap kali Nino bawa pacar barunya kepada saya. Seolah saya sudah tahu endingnya akan bagaimana. Tapi yang paling parah adalah ketika Nino memutuskan seorang mantan pertamanya saat masih SMA bernama Tari.
                Tari anak bungsu dan sepertinya anak kesayangan. Wajahnya manis, rambut panjang lurus berponi dengan gaya bicara yang manja-manja tapi menyenangkan. Tapi karena Tari gampang cemburu, Nino jadi enggan dan memutuskan Tari. Awalnya Tari jual mahal, tapi setelah tahu Nino sudah menggandeng anak paling seksi di sekolahnya yang bernama Brenda, Tari datang ke kampus saya sambil menangis.
“Kak Nina.. Kak Nina, Tari nggak bisa hidup tanpa Nino. Tari sayang banget sama Nino,” ujarnya terisak-isak di kantin kampus sampai banyak pasang mata melihat ke arah kami. Malu banget sih, tapi Tari terlihat lemas karena mengaku belum makan, jadi saya ajak ke kantin untuk makan.
“Ya udah, Tari sayang. Kamu jangan sedih terus, ya? Mungkin perpisahan ini bisa mendewasakan kalian. Kakak yakin kok banyak pria yang lebih baik buat Tari,” kata saya seperti adegan-adegan sinetron sambil membelai rambutnya.
         Tari menggeleng dan mengusap air mata dengan tisu satu gulung yang sudah tersisa separuhnya. “Nggak bisa, Kak. Tari lebih baik mati aja kalo nggak ada Nino, Kak.”
Waduh, nggak lucu nih kalau sampai Tari benar-benar mau bunuh diri. Karena Tari mengaku sebelumnya dia sempat akan bunuh diri di toilet sekolah dan diselamatkan teman-temannya. Nino mengakui kejadian itu ketika saya tanya. Gara-gara hal ini, hampir setiap malam saya ditelepon Tari yang menceritakan kegalauannya.
Namun itu kisah lama. Seorang gadis berjilbab bernama Anisa menjadi pamungkas tingkah genit Nino. Wajahnya tidak cantik karena makeup tebal yang sering saya lihat pada wajah pacar-pacar Nino sebelumnya. Anisa sering menunduk tapi kalau orang melihat wajahnya, memang akan betah karena senyumnya sangat ramah dan manis. Ia anak Abah Usman, seorang tetangga yang sering jadi imam di masjid perumahan.
Abah Usman terkenal keras, religius dan disiplin. Anaknya tiga dan Anisa adalah satu-satunya anak perempuan. Anisa kebetulan satu kelas dengan Nino di kampus. Awalnya Nino bilang hanya iseng mendekati Anisa. Siapa sangka Anisa bisa bikin Nino penasaran?
            Ternyata Anisa tidak mengenal istilah pacaran. Ketika didekati oleh Nino beberapa kali dan si playboy itu hendak menembaknya, Anisa berkata, “Maaf, Mas. Terima kasih sudah jujur, tapi Anisa nggak bisa terima cinta yang belum halal.”
Awalnya Nino masa bodoh dengan hal itu. Ditolak ya sudah, memang Nino tidak terlalu mengharapkan Anisa. Namun, mungkin memang sudah waktunya Nino belajar. Anak itu seperti terusik harga dirinya karena ditolak Anisa. Nino pun mulai rajin sholat ke masjid, tapi tujuannya tak lain adalah untuk mematahkan prinsip Anisa. Nino pikir kalau dia sholat, maka Anisa akan bersedia menjadi kekasihnya.
Sayangnya, Anisa tidak begitu terkesan dengan hal itu. Begini kata Anisa, “Sholatlah karena Allah, Mas. Bukan karena ingin membuktikan kepada Anisa.”
          Sontak kalimat tersebut ‘menampar’ Nino. Adik bungsu saya itu belum pernah ditolak oleh anak perempuan yang ditaksirnya. Namun kali ini Anisa tidak hanya menolak permainan cintanya, namun juga menunjukkan keteguhan prinsipnya bahwa dia tidak bisa disamakan dengan gadis-gadis yang selama ini dipacari Nino.
Sejak saat itu, Nino agak pendiam dan selama beberapa bulan tidak mengenalkan gadis manapun pada saya. Namun pernah suatu kali saya dan mami terhenyak karena Nino mengaji setelah maghrib. “Kok tumben Nino ngaji, Nin?” tanya mami pada saya. Senyum kecil saya mengiringi jawaban pada mami, “Habis ditolak sama anaknya Abah Usman, Mi. Kena hidayah kayanya.”
Begitulah Nino jadi rajin sholat dan mengaji. Celana jeansnya yang sering dipakai melorot, kini dinaikkan ke pinggang. Pakaiannya lebih rapi, kadang-kadang pakai baju koko, Nino juga jadi lebih wangi dan lebih serius kuliahnya. Ketika saya meledek, “Dahsyat juga nih efeknya Anisa?” Nino hanya senyum dan berkata, “Nino kan udah gede, Kak. Udah bukan waktunya main-main lagi.”
          Satu semester kemudian Nino lulus kuliah setahun lebih cepat. Tanpa berlama-lama, Nino melamar pekerjaan. Dan tanpa pernah saya dengar dia berpacaran dengan Anisa, beberapa bulan setelah Nino bekerja, ia mengutarakan niatnya melamar gadis berjilbab itu. Dia minta ijin pada saya untuk menikah lebih dulu.
Saya tidak banyak berpikir dan mengiyakan permintaannya. Awalnya saya ragu kalau tanpa pacaran apa lamaran itu bisa diterima. Ternyata Abah Usman yang terkenal sangat protektif terhadap Anisa bahkan dengan senyuman menyambut maksud baik Nino dan keluarga kami. Saya sendiri saja pacaran dua tahun masih sering takut dan sungkan dengan orang tua pacar saya.
           Hari ini adalah hari pernikahan keduanya. Semalam saat mengunjungi Anisa yang fitting baju pengantin, saya sempat sharing dan bertanya, “Kenapa kamu bisa terima Nino begitu saja padahal belum pernah pacaran? Kamu tolak juga kan sebelumnya?”
            Seperti biasa, dengan senyum manisnya Anisa menjawab. “Kelihatannya aneh kan, Kak? Tapi menurut Anisa, Nino sudah memahami cinta yang halal, jadi Anisa dan Abi bisa terima. Nggak pacaran bukan berarti nggak cinta, Kak. Cinta kami saling bertautan menuju Allah. Daripada pacaran, halalkan saja dengan pernikahan.”
Mendengar hal tersebut, saya sedikit tertegun. Sebagai wanita saya sebenarnya baru mengerti pola pikir ini. Anisa. Namun saya akui Anisa benar, dia memang punya prinsip mengenai cinta dalam agamanya, yang lebih saya kagumi adalah keteguhannya sebagai wanita muslim. Anisa mampu menjaga hati dan mengajarkan Nino bagaimana merawat cinta hingga tiba waktunya mereka menghalalkannya.
      Saya merasa lega Nino mendapatkan wanita yang baik dan mengakhiri petualangan cintanya yang sinetron banget. Kini Nino punya cinta yang halal, lebih realistis dan insya Allah bahagia selama-lamanya.




Sumber : 
(vem/gil)

Rabu, 01 Mei 2013

5 Pemicu Alergi pada Anak


Salah satu nutrisi yang diperlukan untuk tumbuh kembang anak adalah protein. Sayangnya nutrisi ini justru menjadi salah satu sumber utama penyebab alergi pada anak. Menurut dr Eddy Karta, SpKK seorang dokter kulit di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo alergi merupakan reaksi hipersensitifitas yang terjadi pada tubuh.

Nah, untuk mencegahnya orang tua harus waspada dan mengetahui hal-hal apa saja yang dapat memicu terjadinya alergi pada anak. Selanjutnya, dari perbincangan detikhealth bersama dr Indra G Mansur,DHES, SpAnd, ILS yang ditulis pada Rabu (15/5/2013) ini dia beberapa pemicu alergi pada anak.

1. Telur
Telur merupakan salah satu makanan yang kaya akan kandungan protein dan seringkali disarankan untuk mendukung proses pertumbuhan dan pembentukan postur pada anak. Sayangnya, untuk anak yang mengalami alergi pada telur sudah tentu tidak dapat menikmatinya. 
Menurut dr Indra, protein di dalam telur sendirilah yang menyebabkan reaksi hipersensitifitas. Seperti yang diketahui kekurangan protein pada anak-anak dapat menyebabkan terganggunya pertumbuhan.

2. Ayam (termasuk ayam kampung) 
Kebanyakan anak-anak sangat menyukai makanan yang satu ini, apalagi jika digoreng. Ayam memiliki kandungan lemak di dalamnya, hal inilah yang dapat memungkinkan anak terkena alergi. dr Indra berkata terdapat 3 nutrisi makanan yang dapat menyebabkan alergi yaitu protein, karbohidrat, dan lemak.

3. Ikan

Ikan dan jenis binatang laut lainnya diketahui merupakan penyebab alergi paling tinggi. "Makanan laut adalah makanan yang paling tinggi dan menonjol yang menjadi penyebab alergi," ucap dr Indra. 
Tetapi, untuk anak yang gemar memakan ikan lele boleh bernafas lega. Sebab menurut dr Indra, ikan lele jarang menimbulkan alergi dan merupakan salah satu ikan yang bagus untuk dikonsumsi.

4. Udara
Udara merupakan hal yang tidak dapat dihindarkan karena makhluk hidup membutuhkannya untuk bernapas. Tetapi udara dapat memicu alergi pada anak. Hal ini terjadi ketika anak bermain di taman atau kebun. 
"Angin di sana akan membawa sari bunga dan itu bisa masuk ke pernafasan," kata dr Indra. 
Selain itu, paparan udara dapat menyebabkan tubuh anak yang mengalami alergi menjadi gatal-gatal atau yang biasa disebut biduran. 

5. Kacang
Selai kacang adalah salah satu selai yang menjadi favorit anak-anak. Tetapi, untuk mereka yang memiliki alergi terhadap kacang, jangankan selai bahkan minyak yang mengandung kacang untuk bahan pembuat kue pun tak boleh ada di dekat mereka.

Risiko paling ringan adalah gatal-gatal tetapi jika sudah berat dapat menyebabkan sesak nafas seperti yang dialami Kelsey Hough yang ia ceritakan pada ABC news, menurut dr Indra kejadian alergi kacang persentasenya kecil, dan juga untuk kacang kedelai atau mede tidak bersifat manifes.