Minggu, 21 April 2013
Kamis, 18 April 2013
NOMENKLATUR KEBIDANAN
Nomenklatur kebidanan digunakan untuk menegakkan diagnosa sehingga memudahkan bidan dalam pengambilan keputusan. Sedangkan pengertian nomenklatur kebidanan sendiri adalah suatu sistem yang telah terklasifikasikan dan diakui serta disahkan oleh profesi. Dalam nomenklatur kebidanan terdapat suatu standar yang harus dipenuhi. Standar ini dibuat sebagai daftar untuk merujuk pasien. Standar nomenklatur kebidanan meliputi :
- Diakui dan disahkan oleh profesi
- Berhubungan langsung dengan praktik kebidanan
- Memiliki ciri khas kebidanan
- Didukung oleh klinikal judgement dalam praktik kebidanan
- Dapat diselesaikan dengan manajemen kebidanan
DAFTAR DIAGNOSA NOMENKLATUR KEBIDANAN
1.Persalinan Normal
Persalinan normal adalah melalui vagina dan
mengalami kontraksi. Proses persalinan normal juga ada yang perlu dibantu
misalnya dengan induksi atau rangsangan/stimulasi agar tanda persalinan muncul.
2.Partus Normal
partus normal adalah bayi lahir melalui
vagina dengan letak belakang kepala / ubun-ubun kecil, tanpa menggunakan alat /
pertolongan istimewa, serta tidak melukai ibu maupun bayi (kecuali episiotomi),
dan proses persalinan berlangsung dalam waktu kurang dari 24 jam.
3.Syok
Syok adalah kondisi kritis akibat penurunan
mendadak dalam aliran darah yang melalui
tubuh. Ada kegagalan sistem peredaran darah untuk mempertahankan aliran
darah yang memadai sehingga pengiriman oksigen dan nutrisi ke organ vital
terhambat. Kondisi ini juga mengganggu ginjal sehingga membatasi
pembuangan llimbah dari tubuh.
4.DJJ tidak normal
5.Abortus
Abortus adalah berakhirnya kehamilan sebelum janin dapat hidup di
dunia,tampa mempersoalkan penyebabnya,dimana kandungan seorang perempuan hamil
dengan spontan gugur.
6.Solusio Placentae
Solusio plasenta atau disebut juga abruptio placenta atau
ablasio placenta adalah separasi prematur plasenta dengan implantasi normalnya
di uterus (korpus uteri) dalam masa kehamilan lebih dari 20 minggu dan sebelum
janin lahir. Dalam plasenta terdapat banyak pembuluh darah yang memungkinkan
pengantaran zat nutrisi dari ibu ke janin, jika plasenta ini terlepas dari
implantasi normalnya dalam masa kehamilan maka akan mengakibatkan perdarahan
yang hebat. Hebatnya perdarahan tergantung pada luasnya area plasenta yang
terlepas.
7.Akut Pyelonephritis
Pielonefritis merupakan infeksi
bakteri yang menyerang ginjal, yang sifatnya akut maupun kronis. Pielonefritis
akut biasanya akan berlangsung selama 1 sampai 2 minggu. Bila pengobatan pada
pielonefritis akut tidak sukses maka dapat menimbulkan gejala lanjut yang
disebut dengan pielonefritis kronis.
8.Amnionitis
9.Anemia Berat
Anemia adalah kondisi ibu dengan kadar haemoglobin (Hb) dalam
darahnya kurang dari 12 gr% (Wiknjosastro, 2002). Sedangkan anemia dalam
kehamilan adalah kondisi ibu dengan kadar haemoglobin dibawah 11 gr% pada
trimester I dan III atau kadar <10,5 gr% pada trimester II (Saifuddin,
2002). Seorang ibu hamil dapat dikategorikan enemia berat jika Hb < 7 gr%.
10. Apendiksitis
Apendiksitis adalah radang apendiks, suatu tambahan
seperti kantung yang tak berfungsi terletak pada bagian inferior dari sekum.
Penyebab yang paling umum dari apendisitis adalah abstruksi lumen oleh feses yang
akhirnya merusak suplai aliran darah dan mengikis mukosa menyebabkan inflamasi(Wilson&Goldman,1989).
11. Atonia Uteri
Atonia uteri (relaksasi otot uterus) adalah uteri tidak
berkontraksi dalam 15detik setelah dilakukan pemijatan fundus
uteri(plasenta telah lahir).
12. Infeksi Mammae
Infeksi
Mammae adalah stafilokokus aureus yang masuk melalui luka puting susu
13. Pembengkakan Mamae
Payudara bengkak adalah kondisi ketika payudara menjadi keras dan
terasa sakit pada Moms yang baru saja melahirkan atau tengah dalam masa
menyusui.
14. Presentasi Bokong
Presentasi bokong yaitu dimana bayi letaknya sesuai dengan sumbu
badan ibu (memanjang), kepala di fundus uteri dan bokong berada di bagian bawah
vakum uteri atau di daerah pintu atas panggul/simfisis.
15. Asma Bronchiale
Asma bronchial adalah suatu penyakit dengan ciri meningkatnya
respontrachea dan bronkhus terhadap berbagai rangsangan dengan manifestasi
adanya penyempitan jalan nafas yang luas dan derajatnya dapat berubah-ubah
baik secaraspontan maupun hasil dari pengobatan.
16. Presentasi Dagu
Pada presentasi bahu, titiknya
adalah tulang belikat. Bila dagu berada di belakang, berikan kesempatan kepada
dagu untuk memutar ke depan. Pada posisi mentoposterior persisten, usahakan
untuk memutar dagu ke depan dengan satu tangan yang dimasukkan ke dalam vagina.
17. Disproporsi Sevalo
Pelvik
Disproporsi sefalopelvik adalah keadaan yang menggambarkan
ketidaksesuaian antara kepala janin dan panggul ibu sehingga janin tidak dapat
keluar melalui vagina. Disproporsi sefalopelvik disebabkan oleh panggul sempit,
janin yang besar ataupun kombinasi keduanya.
18. Hipertensi Kronik
Hipertensi kronis jika tekanan darah sebelum kehamilan 20 minggu
tidak diketahui, sulit membedakan antara preeklamsia dan hipertensi kronik,
dalam hal demikian, tangani sebagai hipertensi karena kehamilan
19. Koagilopati
20. Presentasi Ganda
Presentasi ganda ialah keadaan dimana di samping bagian terendah
janin teraba anggota badan, antara lain dijumpai tangan, lengan atau kaki, atau
keadaan dimana di samping bokong janin dijumpai tangan.
21. Cystitis
Cystitis adalah peradangan pada kandung
kemih. Kondisi ini lebih sering mempengaruhi wanita, tetapi dapat mempengaruhi
baik jenis kelamin dan semua kelompok umur.
22. Eklampsia
Eklampsia adalah komplikasi akut dan
mengancam nyawa kehamilan, ditandai dengan munculnya tonik-klonik, biasanya
pada pasien yang telah mengembangkan preeklamsia.
23. Kelainan Ektopik
24. Ensephalitis
Encephalitis adalah infeksi jaringan atas oleh berbagai macam
mikroorganisme (Ilmu Kesehatan Anak, 1985).
25. Epilepsi
Epilepsi adalah kelainan yang disebabkan oleh terbentuknya sinyal
listrik di dalam otak yang menyebabkan timbulnya kejang berulang.
26. Hidramnion
Hidramnion adalah kelebihan cairan ketuban.
27. Presentasi Muka
Presentasi muka ialah keadaan di mana kepala dalam kedudukan defleksimaksimal sehingga oksiput tertekan pada punggung dan muka merupakan bagian terendah menghadap ke bawah.
28. Persalinan Semu
29. Kematian Janin
30. Hemorargik
Antepartum
Perdarahan antepartum adalah perdarahan yang terjadi setelah
kehamilan 28 minggu. Biasanya lebih banyak dan lebih berbahaya daripada
perdarahan kehamilan sebelum 28 minggu (Mochtar, R, 1998).
31. Hemorargik
Postpartum
Perdarahan postpartum adalah perdarahan pervaginam 500 cc atau
lebih setelah kala III selesai (setelah plasenta lahir) (Wiknjosastro, 2000).
32. Gagal Jantung
33. Inertia Uteri
Inersia uteri adalah kelainan his yang kekuatannya tidak adekuat
untuk melakukan pembukaan serviks atau mendorong janin keluar. (Prof. Dr.
Rustam mochtar, MPH, sinopsis obstetri, 305)
34. Infeksi Luka
35. Invertio Uteri
Inversio uteri adalah keadaan dimana fundus uteri terbalik
sebagian atau seluruhnya masuk kedalam kavum uteri.
36. Bayi Besar
37. Malaria Berat
Dengan Komplikasi
38. Malaria Ringan
Dengan Komplikasi
39. Mekonium
Mekonium adalah feses (tinja) pertama bayi yang baru lahir, yang
kental, lengket, dan berwarna hitam kehijauan. Mekonium terbuat dari cairan
ketuban, lendir,lanugo (rambut halus
yang menutupi tubuh bayi), empedu, dan sel-sel yang berasal dari kulit dan
saluran usus. Feses bayi biasanya berubah dari mekonium ke tinja kuning
kehijauan dalam 4 – 5 hari.
40. Meningitis
Meningitis adalah radang selaput pelindung sistem saraf
pusat. Penyakit ini dapat disebabkan oleh mikroorganisme, luka fisik, kanker,
atau obat-obatan tertentu. Meningitis adalah penyakit serius karena letaknya
dekat otak dan tulang belakang, sehingga dapat menyebabkan
kerusakan kendali gerak, pikiran, bahkan kematian.
41. Metritis
Metritis adalah radang miometrium. Mimetritis akut biasanya
terdapat pada abortus septic atau infeksi post partum. Metritis adalah infeksi
post partum. Metritis adalah infeksi uterus setelah persalinan yang merupakan
salah satu penyebab terbesar kematian ibu. Penyakit ini tidak berdiri merupakan
bagian dari infeksi yang lebih luas.
42. Migrain
43. Kehamilan Mola
Kehamilan mola merupakan komplikasi dan penyulit kehamilan pada trimester satu. Hasil konsepsi pada kehamilan mola tidak berkembang menjadi embrio setelah
pembuahan tetapi terjadi villi koriales disertai dengan degenerasi hidropik.Rahim menjadi lunak dan
berkembang lebih cepat dari usia kehamilan yang normal,
tidak dijumpai adanya janin, dan rongga rahim hanya
terisi oleh jaringan seperti buah anggur. Kehamilan mola hidatidosa disebut juga dengan kehamilan anggur.
44. Kehamilan Ganda
· Kehamilan ganda (multifetus) adalah kehamilan yang terdiri dari dua
janin atau lebih. Kehamilan
ganda dapat menghasilkan anak kembar dua kembar tiga (triplet
kembar empat (quadruplet), kembar lima (quintriplet), dan kembar enam
(sextuplet). Hamil kembar tentunya menjadi keajaiban. Butuh perlakuan ekstra
terhadap tubuh ibu dan janinnya, sejalan dengan perubahan dan kebutuhan yang
jelas berbeda dibandingkan kehamilan biasa.
45. Partus Macet
Partus macet adalah suatu keadaan dari suatu persalinan yang mengalami
kemacetan dan berlangsung lama sehingga timbul komplikasi ibu maupun janin
(anak).
46. Posisi Occiput
Posterior
Posisi belakang kepala oksiput posterior menetap adalah ubun-ubun
kecil menetap di belakang karena tidak ke depan ketika mencapai dasar panggul.
Kepala janin akan lahir dalam keadaan muka di bawah simfisis pubis.
47. Posisi Occiput
Melintang
48. Kista Ovarium
Kista ovarium adalah kantung kecil berisi cairan yang berkembang
dalam ovarium (indung telur) wanita. Kebanyakan kista tidak berbahaya. Namun,
beberapa dapat menimbulkan masalah, mulai dari nyeri haid, kista pecah,
perdarahan, hingga penyakit serius, seperti: terlilitnya batang ovarium,
gangguan kehamilan, infertilitas hingga kanker endometrium.
49. Abses Pelvix
Penyakit radang panggul adalah infeksi saluran reproduksi bagian
atas. Penyakit tersebut dapat mempengaruhi endometrium (selaput dalam rahim),
saluran tuba, indung telur, miometrium (otot rahim), parametrium dan rongga
panggul. Penyakit radang panggul merupakan komplikasi umum dari Penyakit
Menular Seksual (PMS).
50. Peritonitis
Peritonitis adalah peradangan yang biasanya disebabkan oleh infeksi pada selaput rongga perut (peritoneum). Peradangan
ini merupakan komplikasi berbahaya yang sering terjadi akibat penyebaran
infeksi dari organ-organ abdomen (misalnyaapendisitis, salpingitis,
perforasi ulkus gastroduodenal), ruptura saluran cerna, komplikasi
pascaoperasi, iritasi kimiawi, atau dari luka tembus abdomen.
51. Placenta Previa
Plasenta previa adalah plasenta yang berimplantasi atau
tertanam pada segmen bawah rahim dan menutupi sebagian atau seluruh ostium utri
internum. Angka kejadian plasenta previa adala 0,4 -0,6 % dari keseluruhan
persalinan. Pada awal kehamilan, plasenta mulai terbentuk, berbentuk bundar,
berupa organ datar yang bertanggung jawab menyediakan oksigen dan nutrisi untuk
pertumbuhan bayi dan membuang produk sampah dari darah bayi. Plasenta melekat
pada dinding uterus dan pada tali pusat bayi, yang membentuk hubungan penting
antara ibu dan bayi.
52. Pneumonia
Pneumonia adalah proses inflamasi parenkim paru yang terdapat
konsolidasi dan terjadi pengisian rongga alveoli oleh eksudat yang dapat disebabkan
oleh bakteri, virus, jamur dan benda-benda asing. Pneumonia juga mungkin
disebabkan oleh terapi radiasi untuk kanker payudara atau paru, biasanya
terjadi selama 6 minggu atau lebih setelah pengobatan selesai.
53. Pre-Eklampsia
Ringan/Berat
· Pre eklampsia
ringan adalah sindrom spesifik kehamilan dengan penurunan perfusi pada
organ-organ akibat vasospasme dan aktivasi endothel.
· Preeklampsi berat
adalah suatu komplikasi kehamilan yang ditandai dengan timbulnya hipertensi
160/110 mmHg atau lebih disertai proteinuria dan atau disertai udema pada
kehamilan 20 minggu atau lebih
54. Hipertensi Karena
Kehamilan
Hipertensi atau tekanan darah tinggi yang menimpa ibu hamil akan
sangat membahayakan baik kehamilan itu
sendiri maupun bagi ibu. hipertensi atau tekanan darah tinggi terjadi ketika
darah yang dipompakan oleh jantung mengalami peningkatan tekanan, hingga hal
ini dapat membuat adanaya tekanan dan merusak dinding arteri di pembuluh darah.
Seseorang dikatakan mengalami hipertensi jika tekanan darahnya di atas 140/90
mmHG (berarti 140 mmHg tekanan sistolik dan 90 mmHg tekanan diastolik).
Hipertensi pada kehamilan banyak terjadi pada usia ibu hamil di bawah 20 tahun
atau di atas 40, kehamilan dengan bayi kembar, atau terjadi pada ibu hamil
dengan kehamilan pertama.
55. Ketuban Pecah Dini
Ketuban pecah
dini adalah pecahnya ketuban
sebelum inpartus yaitu bila pembukaan pada primi kurang dari 3 cm dan pada
multipara < 5 cm. Air ketuban, atau cairan amnion, adalah cairan yang
terdapat dalam ruangan yang diliputi selaput janin.
56. Partus Prematurus
Partus prematurus yaitu persalinan yang terjadi pada kehamilan 37
minggu atau kurang, merupakan hal yang berbahaya karena mempunyai dampak yang
potensial meningkatkan kematian perinatal.
57. Prolapsus Tali
Pusat
Prolapsus tali pusat adalah tali pusat dijalan lahir dibawah
presentasi janin setelah ketuban pecah. Prolapsus tali pusat merupakan
salah satu kasus kegawatdaruratan dalam bidang obstetri karena insidensi
kematian perinatal tinggi.
58. Partus Fase Laten Lama
Partus lama adalah fase laten
lebih dari 8 jam. Persalinan telah berlangsung 12
jam atau lebih, bayi belum lahir. Dilatasi serviks di kanan garis waspada persalinan
aktif
59. Partus Kala II Lama
60. Sisa Plasenta
sisa plasenta adalah sisa plasenta dan selaput ketuban yang masih
tertinggal dalam rongga rahim yang dapat menyebabkan perdarahan postpartum dini
dan perdarahan postpartum lambat, Tertinggalnya sebagian plasenta sewaktu suatu
bagian dari plasenta (satu atau lebih lobus) tertinggal, maka uterus tidak
dapat berkontraksi secara efektif dan keadaan ini dapat menimbulkan perdarahan.
Tetapi mungkin saja pada beberapa keadaan tidak ada perdarahan dengan sisa
plasenta.
61. Retensio Plasenta
Retensio Plasenta adalah terlambatnya kelahiran plasenta selama
setengah jam setelah kelahiran bayi, atau 1 -2 jam post partum tanpa perdarahan
yang berlebihan jika home birth Plasenta harus dikeluarkan karena dapat
menimbulkan bahaya perdarahan dan infeksi. Panjang rata-rata waktu untuk
kelahiran plasenta normal dalam homebirth saat menyusui bayi yang baru lahir
pada persalinan berkisar dari 15 menit hingga 45 menit.
62. Ruptura Uteri
Ruptura uteri adalah robekan atau diskontinuitas dinding rahim
akibat dilampauinya daya regang miomentrium. Penyebabnya adalah disproporsi
jani dan panggul, partus macet atau traumatik.
63. Bekas Luka Uteri
64. Presentase Bahu
Presentasi bahu
adalah ketika bahu, lengan atau tangan keluar pertama pada saatpartus. Jenis presentasi ini jarang terjadi, kurang dari 1%
kasus dan lebih umum pada kelahiran prematur atau
kehamilan kembar.
65. Distosia Bahu
Distosia bahu adalah tersangkutnya bahu janin dan tidak dapat
dilahirkan setelah kepala janin dilahirkan.
66. Robekan Serviks dan
Vagina
Robekan jalan lahir adalah terpotongnya selaput lendir vagina,
cincin selaput dara, serviks, portio septum rektovaginalis akibat dari tekanan
benda tumpul
67. Tetanus
68. Letak Lintang
Letak lintang adalah suatu keadaan di mana janin melintang di
dalam uterus dengan kepala pada sisi yang satu sedangkan bokong berada pada
sisi yang lain.
http/www.bidanklinik.com/standard-asuhan-kebidanan
Konsep dasar asuhan kebidanan, purwandi
Langganan:
Postingan (Atom)