Suatu hari
ada sebuah persahabatan antara logika dan perasaan . mereka selalu bekerja sama
untuk menyelesaikan setiap permasalahan satu sama lain.
Terkadang
logika yang bersikap idealis, selalu menggunakan akal sehatnya, serta selalu bertindak
sangat tegas, tapi perasaan tidak pernah berhenti menemani logika dan
mengingatkan nya bahwa ada hal yang boleh mendapatkan toleransi tanpa harus meninggalkan
hati nurani.
Sebaliknya
pula, terkadang perasaan yang memiliki karakter lemah dan lembut selalu saja
luluh dengan hal-hal yang dapat menyentuh hati nya. Tapi logika juga tidak
pernah jenuh untuk saling mengisi kekurangann sang perasaan tersebut, bahwa ada
banyak hal yang harus mengedepankan akal sehat tanpa harus luluh dengan suatu
permasalahan.
Sampai suatu
hari,mereka mempunyai masalah, masalah yang sebelumnya tidak pernah ada. Ketika perasaan mempunyai suatu hal pada
dirinya, dia tidak pernah mengerti apa yang ada pada dirinya, karena hal itu
yang terkadang membuat dia semakin kuat dan bahagia, tapi terkadang hal itu
pula yang membuat perasaan menjadi lemah dan bahkan terluka.
Kemudian
pada saat perasaan menangis, logika pun
bertanya
“apa yang
membuatmu bersedih” Tanya logika.
“aku tidak
tau, aku hanya lelah dan kecewa”, jawab perasaan.
“Kau pasti
terluka, karena pada masalah yang pernah ada, kau tidak pernah lelah dan
kecewa, aku selalu membantu mu menyelesaikan masalah mu, begitu juga
sebaliknya” jelas logika kepada perasaan.
“ada cinta
dalam diriku, yang mungkin kau tidak pernah tau bagaimana rasanya” jawab
perasaan.
“mungkin aku
tidak pernah tau, tapi walau begitu aku lebih tau bagaimana caranya menghargai
diri sendiri agar tidak terluka” tegas logika
“tapi
separuh nya lagi, ada kekuatan dalam kesedihan ini, yang mampu membuat ku bertahan
untuk itu”jelas perasaan.
“Jika Kau
meninggalkan aku untuk ini, Kau akan menderita tanpa ada satu celah pun
kebahagiaan yang kau dapatkan dari cinta itu, yang telah membuat mu bersedih,
kecewa dalam ketidak pastian serta mimpi
yang kau bangun dan kemudian runtuh karena kepolosanmu, Kau juga harus ingat
segala sesuatu yang dirasakan perlu pemikiran untuk baik dan buruk ke depannya”
jelas logika dengan tegas.
“memang
tidak ada yang pasti dalam hidup ini, ini membuat aku sadar,aku tak pernah
mampu utk berfikir. ,membuat aku merasakan bahwa aku bisa lebih baik dari diriku,
aku tidak pernah ingin meninggalkan mu dalam permasalahan apapun, karena kita
saling melengkapi, tapi jangan paksa aku, biarlah semua berlalu seiring waktu,
dan aku yakin semua akan terlewati dengan baik” perasaan membantah halus
“Kau
dimiliki oleh hati untuk merasakan suatu hal, sedang aku dimiliki oleh akal
untuk berfikir, maka rasakan lah apa yang ingin kau rasakan,” perkataan logika
pun mengakhiri perdebatan mereka.
Dan logika
pun pergi meninggalkan perasaan dengan cintanya, dan logika sadar kapan dia
harus kembali.
Note :
Banyak hal yang menimbulkan perang batin dalam
diri, jika tidak bisa mengendalikan logika dn perasaan yang kita miliki, karena
tidak ada satu manusia pun yang tidak memilikki hati nurani, perasaan, logika, pria, wanita semua manusia yang Allah
ciptakan. Hanya saja ada yang berbeda dari kepemilikannya.
Tuhan
menciptakan lelaki yang mempunyai akal fikiran serta logika yang lebih
mendominasi, pemikiran dan perasaan yang lebih sederhana untuk menjalani hidup,
di bading wanita yang sangat banyak pertimbangan dalam merasakan suatu hal. Karena itu setiap perbedaan yang Tuhan
ciptakan semata-mata untuk mengisi kekosongan dan kekurangan satu sama lain.
Created by : #ra