Assalamu`alaikum

Assalamu`alaikum
"Tuhan, aku sadar hidup hanyalah perjalanan sementara, maka izinkanlah aku mengisi waktu yang sementara ini dengan kebaikan & kebahagiaan cinta kasih yang Kau Ridhai. Dan kembali pada Mu dengan segala keberkahan"

Selasa, 26 Agustus 2014

Diary Of Love. By : ArShila-Hanj

Diary Of Love. By : ArShila-Hanj


Bagaimana jika kamu tercipta sebagai orang yang suli mengatur perasaan mu sendiri?  bagaimana jika nyatanya kamu tidak mampu menghapus bayangan masa lalu yang sangat konyol untuk di simpan? bagaimana jika kamu percaya bahwa cinta pertama itu memang suatu hal yang harus di pertahankan? bagaimana jika kamu berada dalam posisi Shila.. ?
 “Juli-2006,
Tuhan, Terima kasih telah beri Shila kesehatan, keluarga yang bahagia, sahabat yang setia, dan aku yakin jika tiba saat nya, Kau akan beri aku kesempatan untuk bisa mencintai seseorang dengan tulus hingga perasan ini menjadi satu dan utuh, Hati Cuma Kau ciptakan satu dan itu arti nya, hanya boleh satu kan ? J

“Jan-2007.  Tuhan, apa aku keliru aku masih terlalu muda untuk merasakan  ini, bagaimana mungkin aku menanggung perasaan seperti ini untuk pertama kali, tapi aku takut ini menjadi hal yang pertama, tapi tidak menjadi hal terkahir untuk ku. Tuhan, aku tidak tau bagaimana menggunakan perasaan ini, bagaimana menjaga dan merawat nya. Aku tidak pernah ingin dia datang, tapi sekarang dia hadir, dan aku tidak ingin dia pergi, Karena itu bakal menjadi hal sulit untuk ku”

“Mei-2007, Terima kasih Kau hadirkan sosok seperti dia yang membuat ku banyak belajar hal baru. aku mengerti ini terlalu cepat,  bahkan terlalu muda. Tapi dari melihatnya, aku bisa dengan jelas mendesain hal-hal di masa depan, meyakinkan ku bahwa perbedaan bisa di buat indah bahkan menjadi suatu hal yang berharga, dan saling mengisi dari apa yang menjadi kekurangan kita. Tapi terlalu sulit untuk aku menunjukan apa yang ku rasa, tidak pula pernah tau bagaimana caranya, tapi suatu hari ini semua pasti akan jelas terlihat”

 “Sept-2007. Menerima tapi tidak mengerti. Tuhan, kenapa harus orang seperti aku untuk belajar hal ini, yang nyata nya begitu sulit bagiku menciptakan nya dan sekarang harus menghilangkan lagi. Tidak ada yang salah, takdir Mu, dia, keadaan, hanya saja aku yang terlalu berlebihan untuk menghargai semua ini, bahkan sudah terlihat suram pun aku masih belum bisa menghindar”

“Maret-2008, Tuhan, segala puji dan syukur untuk Mu. Aku masih dengan kehidupan ku yang bahagia. Hhhaaahhhh, perasaan ini ,bukan sudah mati. Ataupun, tidak menerima nyawa baru, tapi aku lebih senang untuk menyediakan ruang untuk bisa tenang dengan apa yang pernah terjadi, aku yakin mereka-mereka yang datang sekarang bukan hal baru dari Mu, melainkan permainan yang tak peril dicoba lagi. Maka tidak ada satu reaksi pun yang ku rasa dari perasaan ini”

“Agustus-2008. Tuhan, ini memang salah, tapi ini memang mau ku, aku tidak tau harus bagaimana, perasaan ini terus bercabang, tapi tetap belum bisa aku menggantinya. Biarlah aku mencoba untuk skali ini saja, apakah hati ini bisa diganti dengan yang baru, aku ingin menjawabnya sendiri”

“Juni-2009. Dan Dia tiba-tiba hadir lagi walau hanya sekilas, tapi terasa sangat nyata, walau aku tau harus berbuat apa, tapi tetap tidak bisa melakukannya, Tuhan,,,,,, aku ingin membakar semua yang pernah aku rasa. kenapa tdk Kau biarkan aku seperti mereka yang mempunyai banyak ruang dalam hati nya, yang bisa dengan mudah mengisi dan mengganti hal lama dengan hal baru, sedang aku hanya Kau beri satu ruang yang menjadikan ku sangat sulit untuk berbagi”

“April-2010. Ini bukan hal yang baik, bahkan menjadikan semua lebih rumit jika di teruskan, aku rasa biarlah ini semua berjalan apa adanya, aku tidak ingin memuat orang lain menderita lebih lama lagi, karena bagaimanapun itu tidak bisa di paksakan”

“Dec-2010. J , Thanx God, Fo My life, Aku mengerti kenapa dulu Kau beri aku pelajaran. Dan sekarang semua itu bukan masalah. Memang terlalu banyak menyita waktuku, kalau harus berganti hati terus dengan satu ruangan. Sangat lebih baik ruang ini ditutup untuk beberapa lama, agar tidak ada orang yang  mencoba masuk. Tapi jika nanti Kau menunjukan, bahwa sudah waktu nya ruang hati ini di huni. Aku akan mencobanya dari awal lagi, (this heart closed for a long time) J

“Okt-2011. Dia datang dan pergi lagi, tidak masalah buatku karena dia datang hanya untuk menunjukan bahwa dia baik, begitu juga dengan pilihannya. Tapi lebih baik, aku benar-benar menghindar tanpa toleransi,  tentu bukan karena cemburu dan sakit hati melainkan menghargai pilihannya, sedang aku juga punya pilihan sendiri. tolong Jangan pernah datang lagi, karena aku sedikit terganggu”

“Mei-2012. Tuhan, bukan karena aku menyerah, memang sudah begitu lama tapi aku tau ini juga belum saatnya. Mereka mengapa mereka semua terlihat sama, padahal jelas berbeda, apa mereka sedang bermain peran baik, atau benar-benar baik, aku tidak pernah tau. Kelihatan sangat tidak  sederhana tapi malah ku rasa akan menjadi rumit dengan criteria-kriteria seperti itu, membuatku terbebani, membuatku tidak nyaman.
 Tuhan, aku rasa aku mulai dewasa, semua telah banyak berubah dari apa yang ku perbuat dan ku fikirkan, tapi kenapa cara aku merasakan sesuatu tidak bisa berubah untuk lebih realistis. Tuhan, aku tidak pernah meminta mereka yang sempurna ataupun  mendekati kesempurnaan, karena jelas sudah itu tidak menjamin apa aku bisa merasa lebih baik, Jadi biarlah mereka menjauh dengan sejadi-jadinya J

“Agustus-2012. Tuhan, mungkin Cuma aku yang tau perasaan sederhana yang rumit ini, perasaan yang harusnya sudah kadaluarsa untuk penyimpanan bertahun-tahun, tapi kau biarkan aku mengawetkannya. Bahkan aku saja mau menyerah untuk menyelesaikan tugas ini. Rasanya ingin aku mengutuki diri untuk menjadi pembagi hati yang hebat. Tapi tetap Kau biarkan aku menjadi gadis yang seperti ini.  Kau biarkan lagi dia hadir dalam hidupku, seperti Kau biarkan yang lain hadir tanpa dosa. Tapi, Tuhan saja mungkin sudah bosan, dengan apa yang aku rasakan. Tuhan, hanya satu yang aku sesali pada diriku, dan ku rasa Kau pun tau itu.”

“Okt-2012. J , Bahkan air yang mengalir saja tau muara yang dia tuju. Tapi aku, sampai sekarang belum tau apa yang sedang terjadi sekarang, dia dulu tidak ada untuk ku, dan sekarang kembali tidak ada. Dia dulu pernah hadir, dan sekarang kembali hadir dalam hidupku. Dia sebuah masa lalu yang indah dan yang salah, kemudian kembali dengan penuh tanda Tanya. Tuhan, Cuma Kau yang tau, apa aku begitu lemah atau begitu kuat untuk bisa terima, apa aku begitu pasrah atau konyol bahkan bodoh, apa aku terlalu yakin atau Cuma sebatas obsesi. Tapi aku tau ini nyata, perasaan ini bukan aku yang minta, dia hadir sendiri bahkan enggan unutk pergi L

“Des-2012. Tuhan, Boleh kah aku menangis, walau hanya setetes air mata saja. Itu pun jika Kau mengizinkan. Aku lelah, Aku malu,   walau tidak ada yang tau dan tidak ada yang boleh tau, kecuali Kau. Bahkan diri ku sendiri ingin mengganti jiwa dan hati yang baru. Kenapa harus mengajak orang lain melihat masa depan jika masih terdiam dengan masa lalu,  Kenapa harus meminta orang lain untuk yakin jika diri sendiri tidak pernah yakin apa yang sedang kita lakukan, kenapa kita harus meluapkan dendam masa lalu sedang orang lain yang tak tau manau jadi menderita, kenapa kita harus menyamakan setiap orang yang kita pilih sedang nyatanya tidak ada orang yang sama, termasuk antara aku dengan siapa pun L

“Juni-2013. Tuhan, Hampir selesai tugas belajar dalam hidupku untuk beberapa bulan lagi. Tapi tugas yang dulu itu masih tersisa. Sadar, sedikit banyak aku menghabiskan waktu dan tenaga dengan itu semua, tapi menghindar pun tetap tidak bisa di lakukan. Tuhan, bukan karena aku menyerah, tapi karena aku menunggu waktu yang tepat untuk memilih, jadi tidak perlu menyita waktu dengan berjalan tanpa arah. Karena dulu sudah terlanjur membangun jd sulit untuk menghancurkan lagi.
Dan aku paham sekarang, bagaimana pun cara untuk menunjukan dan mengajarkan  kesetiaan, keikhlasan, kebaikan, tetap akan menjadi hal yang sia-sia jika memang bukan dengan orang yang tepat. Bisa saja aku  merasa tepat dan yakin, merasa nyaman dan tertarik, tapi Tuhan tidak sependapat J”   

”Jan-2014. Tuhan, aku belum siap. Tapi mama memintaku untuk mempersiapkan diri, Masih 4 tahun aku mencoba menikmati menjadi orang dewasa, tapi terget pernikahan membuat aku tidak bisa bergerak. Aku harus apa, bahkan aku tidak bisa menghindar dari orang-orang ini, tugas yang belum selesai, perasaan yang belum tertata, semua masih terasa asing. Aku benar-benar harus belajar untuk mencoba kembali membangun sebuah perasaan, yakin tidak yakin, nyaman tidak nyaman, aku harus berusaha menikmati ini dengan seseorang yang baru. Memang terlalu konyol rasa nya jika aku terus menunda hanya karena obsesiku di masa ABG. tapi Tuhan , biarlah selamanya ini menjadi rahasia kita berdua saja,  bahwa tugas ku yang dulu sampai sekarang belum terselesaikan juga, mungkin ini perkara waktu dan aku. Kenapa harus begitu sulit, mencoba sesuatu hal baru yang baik dan sangat jelas arah nya kemana. Tapi,, tetap saja, this is a mistery…. J

“Sept-2015. Tuhan, Terima kasih pelajaran yang pernah ku terima dari Mu , Tugas yang masih jadi rahasia dan belum juga di selesaikan. Tugas pertama, cinta pertama, yang kurasa tidak pernah terganti, itu akan tetap jadi rahasia di sudut ruang hatiku. Dan Sekarang keseluruhan ruangan terisi dengan satu hal baru yang sangat nyata. Aku berusaha membangun itu lagi, dari tidak ada menjadi ada dan sekarang lebih besar dan kokoh, karena ini harus di gunakan hingga akhir masa aktif hidupku bersama nya. Perasaan benar-benar menjadi sebuah misteri dalam hidupku, tapi tak sekali pun aku sesali aku begitu sensitive dengan itu, memang sangat sulit bagiku untuk membangun itu dan sulit juga untuk menghancurkan nya”

“Mei-2016, Bahkan semakin dewasa, aku semakin mengerti. Ketertarikan itu tidak hadir begitu saja dari mata, tapi butuh keyakinan hati untuk bisa memilih dan menerima. Kenyamanan itu tidak langsung hadir dalam setiap hubungan, perlu kesabaran, kesetiaan dan pengertian untuk menciptakan itu. Kebahagiaan juga tidak hadir hanya dengan materi dan bentuk, tapi  itu sll jadi  factor pendukung,. Tapi yang utama butuh rasa syukur dan saling mengisi kelemahan kamudian pasti kebahagiaan datang dengan sendirinya,  Seperti yang aku rasakan dulu, begitu juga yang kurasa lebih nyata saat ini”

….. “ Aku tidak pernah meminta kamu, kamu, dan kamu semua untuk hadir dalam kahidupanku. Tapi waktu meminta aku bermain sedikit adegan dengan kamu dalam film kehidupan. Kemudian aku terbawa  perasaan yang tidak professional, maka matilah aku dengan kesalahan ku sendiri, kesalahan yang ku rasa Tuhan saja tidak mau menyalahkan” ….



 Created By : M.A Sofyrah

Tidak ada komentar: