Caper singkatan dari 2 kata “cari
perhatian”, yang sering kita lontarkan pada seseorang yang sering nya dalam
segi Negative.Di dalam kehidupan,kita sering menyamakan istilah caper dengan
penjilat. di dunia pekerjaan , di dunia sekolah,dalam sebuah hubungan , dan
lain-lain. Padahal istilah itu sangat membedakan kriteria dan jenis watak
seseorang.padahal sewajarnya setiap orang membutuh kan caper itu sendiri,
yang pasti dari segi positive yang tidak merugikan orang lain dan
menguntungkan untuk diri kita sendiri.
Caper yang identik kita kategorikan dalam hal negative, Sebenar nya dan seharus
nya di nyatakan dan di perbuat dalam hal positive. dari suatu hal positive dan
menimbulkan dampak positive.
Kita lihat saja dari hal yang paling nyata,dari dalam sebuah Hubungan .
Hubungan antara kita dengan Tuhan. Sesungguh nya kita sangat membutuh kan
perhatian dari Tuhan, dan kita wajib mencari perhatian Tuhan agar Dia senantiasa mau memberikan perhaian Nya untuk kita. Agar kita tidak menjadi
hamba-hamba Nya yang jauh dari perhatian Nya dengan kata lain di biarkan saja
,tanpa di beri peringatan,tanpa di beri petunjuk, serta tanpa di beri
perlindungan oleh NYA. Kita terlantar di dalam kesesatan dan kehampaan,
menjalani hidup dengan sesuka hati bedasarkan hawa nafsu tanpa menghiraukan
perintah Nya. Melakukan suatu hal tanpa mendapatkan Ridha NYA. seperti yang kita tau, Tuhan sering memberikan kita cobaan, memberi kita peringatan, untuk menegur kita yang salah,kita yang khilaf , dan kita yang masih dalam perhatian NYA.
Untuk itu , kita memang seharus nya terus dan selalu berusaha
mencari petunjuk Nya, untuk mendapatkan perhatian NYA,dan Keridhaan NYA. Tapi
Bukan dengan hanya berdiam diri kita bisa dapat perhatian dan petunjuk
dari NYA,tanpa mencari tau, tanpa berusaha , dan tanpa melakukan pengorbanan
dan perintah NYA. Oleh karena itu kita wajib berusaha dan berjuang untuk
mencari perhatian NYA . caper kepada Tuhan sesuai dengan perintah Nya, sejalan
dengan apa yang DIA tunjukan pada kita.
Begitu dengan hal nya kita dalam berhubungan dengan manusia. seperti dengan orang
tua,dengan saudara, dengan pasangan, dengan teman. Misal saja dengan
orang tua kita, ketika kita kita punya adik baru.dan harus menjadi seorang
kakak, terkadang orang tua kita cenderung lebih memperhatikan anak baru nya,
timbul rasa cemburu dan kita mulai bertingkah lebih untuk mencari mengembalikan
perhatian orang tua kita seperti sebelumnya. Sama hal nya ketika dalam hubungan
pertemenan dan berpasangan, ketika ada hal baru atau orang baru yang bisa
menutupi kejenuhan,atau merasa sesuatu hal baru yang lebih menarik.kita pasti
melakukan suatu hal untuk mengembalikan perhatian orang tersebut seperti
sediakala, kepada kita.
Tidak berbeda Hal nya,di dalam dunia pekerjaan dan pendidikan.atau pun
dalam hal-hal lain.Ketika kita harus bersaing dengan banyak orang .kita harus
berbuat lebih untuk diri kita dan juga untuk orang lain.
Ketika di dalam dunia kerja kita harus mencari perhatian atasan, agar kita bisa
lebih mengenal kriteria dan watak atasan kita. dengan begitu kita tau hal-hal
bagaimana yang dibutuhkan dan di sukai nya dan hal apa yang di benci dan
memancing emosi nya. Baru kita bisa mengatur diri kita sesuai denga yang
di butuh kan. itu juga bisa menjadi batu loncatan Dan motivator agar kita bisa
berbuat lebih baik untuk diri kita dan orang lain. Kita bisa menghasilkan
kinerja yang optimal dan bermanfaat,bukan semata meminta kedudukan atau jabatan
yang lebih tanpa kualitas dan bakat diri dari rayuan dengan kata manis tanpa
arti. bahkan sering kali dengan menutupi kekurangan diri sendiri dengan
mencari-cari kesalahan orang lain. Atau menutupi kelebihan orang lain untuk
kentungan sepihak, seperti yang di lakukan seorang penjilat.
Dan tidak beda pula ketika kita di dalam dunia pendidikan ketika kita
menjadi pelajar ataupun pengajar. Ketika kita menjadi pelajar, bukan kah caper
itu perlu agar kita dapat perhatian dan pembelajaran lebih dari seorang guru.
Kita mencari perhatian dari hal positif dal harus berdampak positif, kita caper
agar kita mengerti watak dan kriteria sang pengajar dengan begitu kita bisa
lebih dekat dan memahami bagaimana ,darimana beliau meraih Ilmu dan berharap
beliau bisa membagi sedikit lebih atau bahkan seluruh ilmu yang di miliki
nya kepada kita. Bukan semata mendapat kan nilai plus Cuma-Cuma, atau
kemudahan-kemudahan untuk diri sendiri yang merugikan orang lain, yang selalu
di perbuat seorang penjilat.
Bukan nya semua ada aturan nya, dan semua yang kita usahakan pasti menghasilkan
sesuatu yang sesuai dengan apa yang kita usahakan.segala perbuatan pasti ada
niat nya, maka niat kan lah segala perbuatan demi kebaikan, tidak yang
menyebabkan keburukan untuk kita tau untuk orang lain. Allah juga tidak akan
membiarkan sebuah usaha berkahir dengan sia-sia.
Dan sesuai denga Firman NYA :
“dan bahwasanya seorang manusia tiada
memperoleh selain apa yang telah diusahakannya. Dan bahwasanya usahanya itu
kelak akan diperlihatkan (kepadanya)”
( QS. An-Najm: 39-40).
Jadi untuk apa takut di anggap sebagai penjilat, jika yang kita lakukan memang
berdasarkan hal positif dan dari apa yang kita usahakan. untuk apa takut di
anggap sebagai pencari muka jika yang kita lakukan tidak keluar jalur dan masih
sesuai dengan akal sehat . untuk apa pusing mendengar kan comentar orang jika
yang kita lakukan tidak merugikan orang lain, malah bisa membawa keuntungan
untuk orang lain dan diri kita sendiri.
tetap lah pada pendirian mu teman, jika
itu masih di dalam alur kebaikan,berjalan di jalur positife. kejarlah
kesuksesan mu, gapai mimpi mu dengan langkah-langkah yang bersih, tanpa
meninggalkan noda hitam, tanpa berlakon sebagai ular yang berbisa, tanpa
berwatak sebagai penjilat , tanpa meniru jiwa-jiwa iblis.
Niat kan segala hal dengan kebaikan,dan usaha kan dengan hal yang baik pula, agar Allah senantiasa memberikan ridha NYA kepada apa yang kita perbuat.
created by : Mutiara Anissa Sofyrah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar